Pelajaran 12
Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s.
Nabi
Ibrahim a.s. merupakan sosok nabi yang patut dicontoh. Mereka memberikan contoh
yang baik kepada umatnya untuk menjalankan setiap perintah Allah Swt.
Mereka
menguatkan niatnya dan meneguhkan hatinya untuk menjalankan perintah Allah Swt.
yang sangat sulit.
Nabi Ibrahim a.s lahir di daerah Kaldania,
Babilonia (sekarang Irak) Ketika ayahnya berumur tujuh puluh lima tahun.
Ayahnya bernama Tarikh (Azar) bin Nahur dan Ibunya bernama Umaelah. Kala itu,
Babilonia dipimpin oleh seorang raja yang sangat zalim, yaitu Namrud bin Kan’an
bin Kush. Babilonia adalah negeri yang kaya. Rakyatnya hidup makmur, tetapi
mereka tidak mengenal Allah Swt. Penduduk Babilonia justru menyembah patung.
Lucunya, patung- patung itu dibuat oleh mereka sendiri.
Mari kita tonton video berikut
Nabi Ibrahim a.s memiliki anak bernama
Ismail dan Ishaq. Antara Ismail dan Ishaq berbeda ibu, tetapi ayahnya tetap Ibrahim.
Ibunda Ismail bernama Hajar dan Ibunda Ishaq bernama Sarah. Menurut riwayat,
keturunan Nabi Ishaq a.s menurunkan Nabi Musa a.s. dan dari keturunan Nabi
Ismail a.s. menurunkan Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim a.s.
dikenal sebagai Bapak Para Nabi (Abul Anbiya).
2. Kehidupan Nabi Ibrahim a.s.
Ibrahim sejak kecil hidup di lingkungan
yang penuh kemusyrikan dan kekufuran. Beliau dibesarkan oleh seorang ayah yang
tidak seiman dengannya. Ayah Ibrahim ahli dalam memahat patung. Patung-patung
ini dijual kepada penduduk Babilonia. Patung-patung itulah yang kemudian
dijadikan sesembahan.
Ayah Ibrahim menyuruh Ibrahim untuk
menjual patung-patung itu. Namun, berkat bimbingan Allah Swt., Ibrahim dengan
halus menolak perintah ayahnya. Menurut Ibrahim, kebiasaan penduduk Babilonia,
termasuk ayahnya sendiri keliru.
Satu-satunya cara menyadarkan penduduk
Babilonia kembali ke jalan yang benar adalah menyadarkan atas kelemahan patung
sebagai sesembahan. Hanya Allah Swt. Yang Maha Esa dan Mahakuasa yang berhak
disembah. Dialah pencipta alam semesta beserta isinya. Patung-patung itu tidak
dapat membela dirinya sendiri, apalagi membela kawannya.
3. Nabi Ibrahim a.s. Mencari Tuhan yang
Sebenarnya
Masyarakat Babilonia sudah lama sebagai
penyembah bintang-bintang dan patung-patung. Ibrahim terus berusaha mencari
kebenaran agama yang dianut oleh keluarganya.
Ketika malam telah gelap, Ibrahim
menyaksikan sebuah bintang. Dia sempat berpikir bahwa bintang itu Tuhannya, tetapi
tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata, "Saya tidak suka kepada yang
tenggelam."
Kemudian, tatkala dia melihat bulan
terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku." Setelah bulan itu terbenam,
dia berkata, "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku,
pastilah aku termasuk orang yang sesat."
Kemudian, tatkala ia melihat matahari
terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Tatkala
matahari itu terbenam, dia berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas
diri dari apa yang kamu persekutukan."
"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku
kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama
yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan."
Inilah yang dianugerahkan Allah Swt.
kepada Nabi Ibrahim a.s. dalam menolak agama yang dipercayai kaumnya serta
menerima Tuhan yang sebenarnya.
4. Menyaksikan Kekuasaan Allah Swt.
Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 260,
dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim a.s. berdoa kepada Allah Swt. memohon supaya
diperkenankan melihat kekuasaan- Nya.
“Ya Allah, perlihatkanlah kepadaku
bagaimana Engkau menghidupkan makhluk yang sudah mati”, demikian suatu hari
Nabi Ibrahim a.s. berdoa. Keinginan itu dikabulkan. Kemudian, Allah Swt.
menyuruh Nabi Ibrahim a.s. menangkap empat ekor burung. Setiap burung diberi tanda.
Selanjutnya, burung itu dicincang.
Bagian-bagiannya dicampur satu sama lain.
Potongan tubuh keempat burung itu dibawa. Lalu, diletakkan di puncak empat buah
bukit. Keempat bukit itu letaknya berjauhan satu sama lain.
Kemudian, Allah Swt. memerintahkan kepada
Nabi Ibrahim a.s. memanggil burung-burung itu. Dengan izin Allah Swt.,
burung-burung itu hidup kembali. Semuanya utuh seperti sediakala.
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Tak
ada yang sanggup menghalangi kehendak-Nya. Hanya dengan kata kun (jadilah), hal
yang dikehendaki-Nya pasti terbukti. Allah Mahakuasa, menghidupkan yang mati
sangatlah mudah bagi-Nya. Nabi Ibrahim a.s. telah melihatnya sendiri. Hatinya
makin mantap, keyakinannya makin kuat, keimanannya makin hebat.
5. Berdakwah kepada Ayahnya
Azar tidak hanya pembuat patung, tetapi ia
juga menyembah patung. Sebelum berdakwah kepada penduduk Babilonia, Nabi
Ibrahim a.s. harus menyadarkan dulu ayahnya. Berdakwah kepada ayahnya tidaklah
mudah karena ayahnya tetap bersikukuh dengan keyakinannya. Usaha Nabi Ibrahim
a.s. sudah maksimal, Allah Swt. yang menentukan. Sebagai anak, Nabi Ibrahim
a.s. sangat ingin menyelamatkan ayahnya. Sikap ayahnya yang menolak ajaran
Allah Swt. tidak membuat Nabi Ibrahim a.s. larut dalam kesedihan. Sikapnya
tetap teguh untuk menyebarkan pesan-pesan Allah Swt.
6. Raja Namrud yang Zalim
Raja Namrud memerintah dengan kejam. Semua
orang harus taat, tidak boleh melawannya. Jika ada yang berani melawan, nyawa
taruhannya. Rakyat hidup bagaikan
budak. Keadaan itu tidak membuat Namrud
puas. Ia merasa dirinya layak disembah. Ia ingin dipertuhankan. Ia berpikir,
rakyat pasti mau menyembahnya. Patung-patung yang tak bernyawa saja disembah,
apalagi raja yang sangat berkuasa.
7. Menunjukkan Kelemahan Patung
Nabi Ibrahim a.s. berdakwah tak kenal
lelah, tetapi penduduk Babilonia menolak keras. Mereka tetap pada keyakinannya
menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri. Namun, Nabi Ibrahim a.s.
tidak kehilangan akal. Ada rencana lain, barangkali penduduk Babilonia
memerlukan bukti. Orang-orang Babilonia mempunyai suatu tradisi, yaitu setiap
tahun mereka pergi meninggalkan negerinya.
Sewaktu Raja Namrud dan kaumnya
meninggalkan negeri, kampung mereka ditinggalkan kosong. Kesempatan itu dipergunakan
Nabi Ibrahim a.s. untuk menghancurkan patung-patung Raja Namrud dan kaumnya.
Dengan kapak yang telah dipersiapkan, mulailah Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan
patung-patung itu satu per satu. Hanya satu patung yang paling besar tidak
dihancurkan. Lalu, kapak yang dipergunakan menghancurkan patung-patung itu
dikalungkan di leher patung yang paling besar tadi.
8. Akibat Perbuatan Ibrahim
Ketika Raja Namrud dan kaumnya datang ke
pusat pemujaan, betapa terkejutnya mereka semua karena patung-patung sembahan
mereka hancur. Maka, tak pelak lagi, Ibrahimlah yang dituduh. Nabi Ibrahim a.s.
akhirnya dipanggil dan diadili.
Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrahim
a.s., “Apakah kamu yang menghancurkan patung-patung sesembahan kami?” “Aku
pikir barangkali berhala besar itulah yang melakukannya. Bukankah kapak yang
ada di lehernya yang membuktikan perbuatannya?” kata Ibrahim. “Mana mungkin
berhala bisa berbuat seperti itu!” kata Namrud. “Kalau begitu mengapa engkau
sembah patung yang tidak bisa berbuat apa-apa?” kata Ibrahim.
Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim a.s.
itu, orang-orang yang menyaksikan banyak yang sadar. Selama ini mereka telah
menyembah patung-patung yang tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa melihat,
tidak bisa mendengar, tidak bisa bicara. Melihat keadaan demikian Raja Namrud makin
murka.
Raja Namrud akhirnya memutuskan bahwa Nabi
Ibrahim a.s. harus dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup. Setelah kayu bakar
dikumpulkan, Nabi Ibrahim a.s. diikat dan dilempar dengan alat pelontar yang
membara. Api menjalar mendekati Nabi Ibrahim a.s. akan tetapi, ia tetap tenang.
Hatinya bertawakal. Ia yakin Allah Swt. tak akan membiarkannya. Allah Swt.
pasti menolong orang yang berjuang di jalan-Nya.
Ketika api menyala makin besar, Raja Namrud dan pengikutnya tertawa riang. Mereka menyangka bahwa Ibrahim telah hancur menjadi abu. Akan tetapi, betapa terkejutnya mereka melihat keajaiban yang tidak disangka-sangka. Setelah api padam, Nabi Ibrahim a.s. tiba-tiba berjalan keluar dari puing-puing pembakaran api dengan selamat tanpa luka sedikit pun. Allah Swt. menunjukkan kekuasaan dan kasih sayangnya kepada Nabi Ibrahim a.s. dan kaumnya.
==============================================
SILAHKAN MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI
إرسال تعليق