Kelas 5 : Kisah Luqmanul Hakim

KISAH KETELADANAN LUQMANUL HAKIM

A.  Siapakah Luqmanul Hakim?

Luqmān bin Ba'ura bin Nahur bin Tareh adalah hamba Allah Swt. yang bijaksana dan Sālih. Ia tidak menerima kenabian, tetapi menjadi seorang ayah pilihan Allah Swt.

Luqman adalah putra dari saudari kandung (bibinya) Nabi Ayyub a.s. Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari Kota Sudan. Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah Swt., sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’ān.

Luqmān hidup selama 1.000 tahun. Ia menjadi guru Nabi Dāūd a.s. sebelum diangkat menjadi nabi. Pekerjaan Luqmān pada awalnya adalah tukang kayu, tukang jahit, dan juga menggembala domba. Ia kemudian diangkat menjadi qadhi (hakim) pada zaman Nabi Daud a.s.. Ia adalah seorang yang keras, sering berdiam karena berpikir, dalam pandangannya, tidak pernah tidur siang sekalipun, tidak ada seorangpun yang melihatnya meludah, mengeluarkan ingus, kencing, buang air besar, mandi, main-main dan tertawa. Ia juga tidak pernah mengulang suatu ucapan yang pernah diucapkannyakecuali hikmah yang diminta untuk diulang oleh seseorang. Luqmān menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt.

Mari Simak Video Kisah Berikut !

B.  Luqman banyak bersyukur

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 12 berikut!



Pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. Luqmān/31: 12 di atas ialah:


1. Luqmān adalah seorang hamba Allah Swt. yang telah dianugerahi-Nya hikmah, yaitu selalu bersyukur. Luqmān selalu bersyukur atas nikmat yang ia peroleh.

2. Allah Swt. katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah Swt.), makasesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna, dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat makan dan minum, memiliki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar, serta memiliki iman Islam.

3. Allah Swt. telah menganugerahi Luqmān ketaatan beribadah kepada Allah Swt., memiliki perasaan halus, akal pikiran, dan pengetahuan luas.


C.  Nasihat Luqman kepada anaknya

 

1.      Jangan Musyrik atau Menyekutukan Allah Swt.

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 13 berikut!

 

Apa arti mempersekutukan Allah Swt.?

Mempersekutukan artinya menyerupakan sesuatu dengan Allah Swt. Misalnya menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai Tuhan lalu dipuja-puja dan disembah.

 

Wahai anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak akan pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan sebagai sumber nikmat dan karunia.

Barangsiapa ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang tersebut telah berbuat kezaliman yang besar. ¨alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan tidak menaruh kasing sayang.


2.      Jangan Angkuh dan Sombong

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 18 berikut!

 


Ciri-ciri sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqmān/31: 18 di atas adalah:

 

• memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong),

• berjalan di muka bumi dengan angkuh, dan

• membanggakan diri sendiri.

 

Luqmān mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?” Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, dan merasa hebat sendiri. Misalnya; merasa paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, dan paling hebat. Kalau berjalan dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan sebagainya.

 

Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi membanggakan diri, artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt. Hai anakku, Itulah beberapa contoh keteladanan akhlak mulia dan budi pekerti yang diajarkan Luqmān al-Hakim yang harus kita teladan.


3.      Hendaklah Berbuat Kebajikan

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 17 berikut!

 


Luqmān berseru: “Hai Anakku”.

• Dirikanlah Salat wajib maupun salat sunah. ¢alat adalah tiang agama (Islam). Barangsiapa yang menegakkan salat berarti menegakkan agama, dan barangsiapa yang tidak menegakkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama.


• Kerjakanlah sesuatu yang baik. Misalnya, Rajin Beribadah dan Berdoa, Hormat dan Patuh kepada Kedua Orang Tua, Hormat dan Patuh kepada Bapak dan Ibu Guru, Rajin Mengaji, Rajin Belajar, Berangkat ke Sekolah Tepat Waktu dan Selalu Bersih, Bertutur Kata Santun, dan Mengerjakan Tugas Pekerjaan Rumah Tepat Waktu.


• Hindari perbuatan buruk (mungkar). Misalnya:

(1) syirik atau menyekutukan Allah Swt.,

(2) membenci kedua orang tua,

(3) membenci bapak dan ibu guru,

(4) berkelahi,

(5) mencuri, serta

(6) berkata kasar dan kotor.


• Hendaklah selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik, dan sabar

menghindari yang buruk.


Wallahu a’lam Bishowaab


Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama