KISAH KETELADANAN
LUQMANUL HAKIM
A. Siapakah Luqmanul Hakim?
Luqmān bin Ba'ura bin Nahur bin Tareh adalah hamba Allah Swt. yang bijaksana dan Sālih. Ia tidak menerima kenabian, tetapi menjadi seorang ayah pilihan Allah Swt.
Luqman adalah putra dari saudari kandung (bibinya) Nabi Ayyub a.s. Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari Kota Sudan. Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah Swt., sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’ān.
Luqmān hidup selama 1.000 tahun. Ia menjadi guru Nabi Dāūd a.s. sebelum diangkat menjadi nabi. Pekerjaan Luqmān pada awalnya adalah tukang kayu, tukang jahit, dan juga menggembala domba. Ia kemudian diangkat menjadi qadhi (hakim) pada zaman Nabi Daud a.s.. Ia adalah seorang yang keras, sering berdiam karena berpikir, dalam pandangannya, tidak pernah tidur siang sekalipun, tidak ada seorangpun yang melihatnya meludah, mengeluarkan ingus, kencing, buang air besar, mandi, main-main dan tertawa. Ia juga tidak pernah mengulang suatu ucapan yang pernah diucapkannyakecuali hikmah yang diminta untuk diulang oleh seseorang. Luqmān menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt.
Mari Simak Video Kisah Berikut !
B. Luqman banyak bersyukur
Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 12 berikut!
Pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. Luqmān/31: 12 di atas ialah:
1. Luqmān adalah seorang hamba Allah Swt. yang telah
dianugerahi-Nya hikmah, yaitu selalu bersyukur. Luqmān selalu bersyukur atas
nikmat yang ia peroleh.
2. Allah Swt.
katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah Swt.), makasesungguhnya
ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur adalah berterima kasih kepada Allah
Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna,
dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat
makan dan minum, memiliki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar, serta memiliki
iman Islam.
3. Allah Swt.
telah menganugerahi Luqmān ketaatan beribadah kepada Allah Swt., memiliki
perasaan halus, akal pikiran, dan pengetahuan luas.
C. Nasihat
Luqman kepada anaknya
1. Jangan Musyrik atau Menyekutukan Allah
Swt.
Amati dan bacalah
dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 13 berikut!
Apa arti
mempersekutukan Allah Swt.?
Mempersekutukan
artinya menyerupakan sesuatu dengan Allah Swt. Misalnya menjadikan matahari
sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai Tuhan lalu
disembah. Menjadikan kayu besar sebagai Tuhan lalu dipuja-puja dan disembah.
Wahai anakku,
janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak akan pernah
sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan bisa
menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan sebagai sumber nikmat dan
karunia.
Barangsiapa ingkar
kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang tersebut telah
berbuat kezaliman yang besar. ¨alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan tidak menaruh
kasing sayang.
2. Jangan Angkuh dan Sombong
Amati dan bacalah
dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 18 berikut!
Ciri-ciri sikap angkuh
dan sombong menurut Q.S. Luqmān/31: 18 di atas adalah:
• memalingkan mukamu
dari manusia (karena sombong),
• berjalan di muka
bumi dengan angkuh, dan
• membanggakan diri
sendiri.
Luqmān mengajarkan
kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan sombong.
Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?” Jangan tak
acuh terhadap orang lain, angkuh, dan merasa hebat sendiri. Misalnya; merasa paling
cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, dan paling hebat. Kalau
berjalan dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan
sebagainya.
Sesungguhnya Allah
Swt. tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi membanggakan diri,
artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt. Hai anakku, Itulah
beberapa contoh keteladanan akhlak mulia dan budi pekerti yang diajarkan Luqmān
al-Hakim yang harus kita teladan.
3. Hendaklah Berbuat Kebajikan
Amati dan bacalah
dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 17 berikut!
Luqmān berseru: “Hai
Anakku”.
• Dirikanlah Salat
wajib maupun salat sunah. ¢alat adalah tiang agama (Islam). Barangsiapa yang
menegakkan salat berarti menegakkan agama, dan barangsiapa yang tidak
menegakkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama.
• Kerjakanlah
sesuatu yang baik. Misalnya, Rajin Beribadah dan Berdoa, Hormat dan Patuh
kepada Kedua Orang Tua, Hormat dan Patuh kepada Bapak dan Ibu Guru, Rajin
Mengaji, Rajin Belajar, Berangkat ke Sekolah Tepat Waktu dan Selalu Bersih, Bertutur
Kata Santun, dan Mengerjakan Tugas Pekerjaan Rumah Tepat Waktu.
• Hindari
perbuatan buruk (mungkar). Misalnya:
(1) syirik
atau menyekutukan Allah Swt.,
(2) membenci
kedua orang tua,
(3) membenci
bapak dan ibu guru,
(4) berkelahi,
(5) mencuri,
serta
(6) berkata
kasar dan kotor.
• Hendaklah
selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik, dan sabar
menghindari
yang buruk.
Wallahu a’lam
Bishowaab
Posting Komentar